Minggu, 30 Oktober 2016

moto gp

Pada tahun 1970-an motor bermesin 2 tak benar-benar menyingkirkan mesin-mesin 4 tak. Pada periode ini beberapa motor seperti Kawasaki H1-R, MV Agusta 500 Three, memilih menggunakan mesin dua langkah tiga silinder. Dengan motor tiga silinder nya, MV Agusta sukses memborong juara dunia pembalap dalam rentang 1966 - 1973. Tahun-tahun sebelumnya, MV Agusta juga sukses dengan motor empat silinder nya sejak 1956 - 1965 melalui pembalapnya John Surtees, Gary Hocking dan Mike Hailwood. Pemilihan mesin tiga silinder biasanya dilatarbelakangi untuk mendapatkan bobot yang ringan sehingga sehingga mampu mengeksekusi tikungan lebih cepat dan memperoleh hasil kualifikasi yang lebih baik
Pada tahun 1979, Honda berusaha mengembalikan mesin 4 tak di kelas puncak dengan menurunkan motor NR500, namun proyek ini gagal, dan bahkan pada tahun 1983 Honda mampu meraih kemenangan dengan motor 500 cc 2 tak miliknya. Pada tahun 1983, kelas 350 cc akhirnya dihapuskan. Kelas 50 cc kemudian digantikan oleh kelas 80 cc pada tahun 1984, tetapi kelas yang sering didominasi oleh pembalap dari Spanyol dan Italia ini akhirnya ditiadakan pada tahun 1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari kejuaraan dunia pada tahun 1990-an, menyisakan kelas 125 cc, 250 cc, dan kelas 500 cc.
Di era 1997-an saat kebanyakan motor Grand Prix 500 menggunakan mesin empat silinder, KR3 Modenas tercatat sebagai satu-satunya tim sekaligus pabrikan yang masih menggunakan mesin tiga silinder. Sayang sampai dengan datangnya era 4-tak mesin tiga silinder KR3 tidak bisa berbuat banyak, karena kalah power dengan mesin emapt silinder meskipun di sisi lain memperoleh benefit dari segi bobot.
GP 500, kelas yang menjadi puncak balap motor Grand Prix, telah berubah secara dramatis pada tahun 2002. Dari pertengahan tahun 1970-an sampai 2001 kelas puncak dari balap GP ini dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin 500 cc, baik jenis mesin 4 tak ataupun 2 tak. Akibatnya, yang mampu bertahan adalah mesin 2 tak, yang notabene menghasilkan tenaga dan akselerasi yang lebih besar.Dengan dibolehkannya motor 4 tak ber-cc besar tersebut, kelas GP 500 diubah namanya menjadi MotoGP. Seluruh tim pabrikan seperti Yamaha, Honda, dan Suzuki masing-masing memilih untuk berkompetisi menggunakan mesin empat langkah terbarunya. Praktis, hanya tim satelit saja yang masih berkompetisi menggunakan mesin 500 cc dua langkah.
Seluruh seri di musim ini di dominasi oleh motor-motor empat tak.
  • Valentino Rossi, 11 race (Honda RC 211V)
  • Tohru Ukawa, 1 race (Honda RC 211V)
  • Max Biaggi, 2 race (Yamaha YZR M1)
  • Alex Barros, 2 race (Honda RC 211V)Seluruh tim di kelas premier motoGP tidak ada lagi yang menggunakan mesin dua langkah. Tersisa kelas 125 cc dan 250 cc saja yang masih belum diatur transisi nya menuju ke era empat langkah. Setelah tahun 2003 tidak ada lagi mesin 2 tak yang turun di kelas MotoGP. Untuk kelas 125 cc dan 250 cc secara khusus masih menggunakan mesin 2 tak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar